matamatika


Matematika berasal dari bahasa Laatin “ mathematica” yang diambil dari perkataan Yunani “mathematike”. Kata ini mengandung unsur kata “mathe” yang berarti ilmu pengetahuan, dan kata “mathemein” yang mengadung arti bernalar. Jadi menurut asal kata, matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh secara bernalar.
Hudojo (2005:35) menjelaskan bahwa obyek penelaahaan matematika tidak sekeda kuantitas, tetapi lebih dititikberatkan kepada hubungan, pola, bentuk, struktur karena kenyataannya, sasaran kuantitas tidak banyak artinya dalam matematika. Dengan demikian, dapat dikatakan matematika itu berkenaan dengan gagasan berstruktur yang hubungan-hubungannya diatur secara logis. Ini berarti matematika bersifat abstrak, yaitu berkenaan dengan konsep-konsep abstrak dan penalarannya deduktif. Pada hakekatnya, berpikir matematika itu dilandasi oleh kesepakatan-kesepakatan yang disebut aksioma. Karena itu matematika merupakan sistem yang aksiomatik.
Ruffendi (Suherman, 2003:16) menjelaskan bahwa matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa konsep-konsep matematika. Agar konsep-konsep matematika yang telah terbentuk itu dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang disepakati bersama secara global (universal) yang dikenal bahasa matematika.